Wah-wah, waktu itu ketika mendekati deadline untuk pameran. Aku menggarap karya lukis dan instalasiku sampai-sampai harus lembur. Ini adalah pameran seni pertamaku, jadi aku harus menyelesaikan karyaku.Kalau tidak, aku akan melewati event ini tanpa partisipasi apa-apa.
1. Bleeding On (Karya Lukis).
Huff... ne lukisan kata orang-orang mengerikan. Tapi ada juga yang bilang lukisan ini lucu. Para pakar seni lukis bilang ideku ekstrim, dan filosofis. Heheheh
2. Dying (Seni Instalasi).
Ini adalah instalasi yang semuanya aku ambil dari bahan-bahan bekas. Sama halnya dengan lukisanku, karya ini cenderung lebih seram.
Well, teman-temanku sempat kebingungan. Kenapa aku tiba-tiba saja berkarya dengan model-model mengerikan itu. Mereka susah menebak apa yang sebenarnya aku pikirkan saat itu, tapi sepenuhnya aku justru merasa enjoy dengan karyaku ini. Tidak ada pengaruh frustasi atau stres yang membuat aku menggarap karya seperti ini. Aku sendiri bingung kenapa?
Last but not the least, aku minta komentar teman-teman nih. Tentang karyaku yang pertama kali masuk pameran ini. Terimakasih banyak!
Rabu, 20 Mei 2009
Senin, 18 Mei 2009
Hasil Hunting Foto Pertamaku
Senin, 18 Mei 2009
2
Ternyata memotret seperti gaya fotografer handal dengan menggantung kamera XLR di leher itu jauh lebih menyenangkan. Meskipun kamera itu hanya pinjaman dari temenku (heheheh). Aku berhasil menangkap empat gambar ang berada di sekitar kampus putih UMM.
1.Sepatu Bututku.
Ini adalah foto untuk kategori still life, saat itu aku bingung still life yang bagus untuk dijadikan objek itu apa. Sampai akhirnya aku mengambil sepatuku sendiri untuk kufoto. (o_o)
2. Firda Kurnia.
Dia adalah temanku, yang aku jadikan sebagai objek human interest. tapi sayang sekali, aku tidak memfokuskan kameranya saat itu sehingga hasilnya blur. Padahal angelnya udah bagus. (-_-)
3. Gedung GKB 3.
Sama seperti Firda Kurnia, foto untuk kategori arsitektur ini tetap blur juga. Karena aku yang tidak fokus megambil gambar. (+_+)
4. Sungai di Kampus.
Inilah fotoku yang paling aku suka dan the best di antara yang lain, dari angelnya udah pas. pencahayaannya juga tepat dan kameranya fokus, sehingga gambar yang dihasilkan lebih tajam. keren kan foto nature ku? (^_^)
1.Sepatu Bututku.
Ini adalah foto untuk kategori still life, saat itu aku bingung still life yang bagus untuk dijadikan objek itu apa. Sampai akhirnya aku mengambil sepatuku sendiri untuk kufoto. (o_o)
2. Firda Kurnia.
Dia adalah temanku, yang aku jadikan sebagai objek human interest. tapi sayang sekali, aku tidak memfokuskan kameranya saat itu sehingga hasilnya blur. Padahal angelnya udah bagus. (-_-)
3. Gedung GKB 3.
Sama seperti Firda Kurnia, foto untuk kategori arsitektur ini tetap blur juga. Karena aku yang tidak fokus megambil gambar. (+_+)
4. Sungai di Kampus.
Inilah fotoku yang paling aku suka dan the best di antara yang lain, dari angelnya udah pas. pencahayaannya juga tepat dan kameranya fokus, sehingga gambar yang dihasilkan lebih tajam. keren kan foto nature ku? (^_^)
Label:
Studi Komunikasi
Indonesia Masih Paling Murah Senyum
Berdasarkan hasil survei The Smiling Report 2009, Indonesia adalah negara paling murah senyum di dunia dengan skor 98%. Untuk salam, skor Indonesia sejajar Hongkong, juga 98%.
Siaran pers The Smiling Report dari AB Better Business berbasis di Swedia (8/4/2009) yang diteruskan Korfungsi Pensosbud KBRI Stockholm Dody Kusumonegoro kepada detikcom (16/5/2009) juga menyebutkan bahwa skor terbaik ucapan salam ini terutama ditemukan dalam pelayanan pemerintah (94%), sedangkan business to business (B2B) cuma 70%.
Sementara itu negara paling tidak ramah senyum adalah Pakistan dengan skor 44% dan terendah untuk memberikan salam adalah Maroko dengan skor 48%. Swedia sendiri berada di rangking 24, dengan skor untuk murah senyum 77% dan salam 81%.
Untuk kategori per benua, skor tertinggi diraih Australia dengan skor murah senyum 89% dan salam 92%. Terendah dari semua benua adalah Afrika: skor murah senyum 62% dan salam 51%.
Sektor industri dengan senyum terbaik adalah Health &; Beauty Care (Kesehatan dan Perawatan Kecantikan) dan Transportasi dengan skor 86%, dan terendah adalah sektor B2B dengan 52%.
Data-data di atas dikompilasi dari para Mystery Shopper, yakni orang-orang terlatih untuk merasakan dan mengukur proses pelayanan terhadap pelanggan. Mereka ini pura-pura sebagai pembeli atau pelanggan potensial untuk selanjutnya melaporkan pengalamannya. Para Mistery Shopper ini disebut juga pelanggan anonim (anonymous customer), tamu virtual, atau pelanggan percobaan.
Hasil kompilasi survei 2008 yang meliputi data customer service itu termasuk jawaban dari 2,5 juta lebih pertanyaan mengenai Smile (senyum), Greeting (salam) dan Add-on Sales (layanan tambahan saat penjualan) di 66 negara.
Untuk layanan tambahan saat penjualan, skor tertinggi diraih sektor B2B (65%), sedangkan leisure paling rendah dengan skor cuma 40%. Sementara penjualan tertinggi dibukukan Pakistan (82%), terendah adalah Finlandia (3%).
Smiling Report mencatat tren yang terus menurun tiap tahun untuk Senyum, yakni 77% (2008), 82% (2007) dan 87% (2004). Tren penurunan juga terjadi Salam, yakni 81% (2008, 2007) dibandingkan 88% di 2004.
Label:
Sosial
Langganan:
Postingan (Atom)