Minggu, 15 Maret 2009

Legenda Narsis /Narcissm /Narsisme

Minggu, 15 Maret 2009

Diinpirasi oleh salah satu tokoh
mitologi Yunani “Narccisus”.

Konon tersebutlah seorang pemuda yang sangat tampan, Narccisus, putra Kifisos. Saking tampannya banyak peri-peri yang jatuh cinta dan berdebar-debar bila
memandangnya. Narccisus menyadari dan bangga akan kelebihannya tersebut. Ia seringkali merendahkan peri-peri yang mengejar-ngerjar dirinya. Salah satu peri yang tergila-gila pada Narccisus adalah Echo, yakni peri yang jelita namun sayangnya sulit berbicara dan hanya mampu mengulangi kata terakhir dari kalimat yang didengarnya. Suatu hari, Echo melihat Narccisus yang sedang bercengkrama di dalam hutan.

Karena kurang percaya diri, Echo hanya berani menguntit dan mengintip idolanya dari balik semak. Narccisus sadar bahwa ada seseorang yang mengikutinya, dan berteriak, “Hai..siapa yang mengintipku?”

“Kku!”, jawab Echo

“Dimana engkau?”, lanjut Narccisus, “Ke sini!”

“Sini”, sahut Echo, namun belum berani menampakkan dirinya

“Keluarlah, aku ingin melihatmu”, Narccisus berkata dengan suara yang lebih lembut seakan memberi harapan.

Dengan dada berdebar, Echo memperlihatkan dirinya dengan senyuman penuh harap, “Melihatmu”, ujarnya malu-malu.

Sayangnya respon Narccisus tidak seperti yang Ia harapkan. Dengan pongah Narccisus berteriak, “Enyahlah, kau pikir aku menyukaimu? Tolol!”

“Tolol”, seketika Echo tersedu dan menjauh ke dalam hutan dengan sejuta kekecewaan.

Afrodite – dewi asmara yang rupawan - mengetahu kejadian itu dan geram melihat
kepongahan Narccisus. Ia tidak ingin membiarkan kelakuan Narccisus ini berkelanjutan. Oleh karena itu Ia merencanakan suatu ganjaran untuk kesombongan pemuda tampan itu.

Suatu hari, ketika Narccisus sedang berjalan-jalan di hutan dan menemukan suatu kolam yang airnya sangat jernih. Kolam tersebut berada di tengah hutan
yang rindang dan tenang, bahkan angin tidak menggerakkan permukaan air bening
bagai kristal tersebut. Seketika itu timbullah rasa haus yang mendorong Narccisus untuk meminum air kolam nan jernih tersebut. Saat Narccisus membungkukkan badannya mendekati permukaan kolam, Ia melihat bayangan wajah tampannya dan sejurus kemudian,
Eros, putra kecil Afrodite dengan ijin ibunya melepaskan anak panah ke jantung
hati Narccisus. Akibatnya Narccisus diliputi perasaan cinta akan pantulan wajah yang Ia lihat di permukaan kolam yang tenang. Tak puas-puasnya Ia mengagumi wajah tersebut sapai timbul keinginan untuk menyentuh dan mencium wajah itu. Saat narccisus menyentuhkan bibirnya ke permukaan kolam, air kolam menjadi beriak sehingga wajah yang semula tampan menjadi berlipat-lipat. Begitu pula ketika Narccisus ingin merengkuhnya. Bayangan tersebut seketika menghilang. Berulang kali, Ia mencoba dan semakin putus asa dirinya.

Berhari-hari Narccisus duduk terpekut di tepi kolam menatap wajah yang dikaguminya, tidak makan atau minum. Meski tubuhnya semakin lemas, Ia tidak pernah berpikir untuk meninggalkan wajah yang dikaguminya sampai ajal menjemputnya. Narccisus tergelatak tak bernyawa di tepian kolam berair jenih.

Maka berdukalah peri-peri hutan pengagum Narccisus, termasuk Echo yang tidak pernah sakit hati walau mendapat perlakuan buruk Narccisus. Ia menangis di samping jenazah Narccisus sampai Echo tertidur saat malam menjelang. Keesokkan paginya, Echo terkejut tidak melihat mayat Narccisus melainkan tumbuhnya sekuntum bunga yang harum. Sedangkan Echo masih belum mampu menahan kesedihan hatinya, dan berjalan tidak menentu.

Bunga tersebut lalu dinamakan bunga narsis. Di Yunani, bunga itu biasa digunakan dalam upacara pemakaman. Sedangkan menurut legenda, Echo masih ada di dalam hutan. Bilamana kita berteriak keras dan tiba-tiba terdengar akhir kata yang kita ucapkan berarti Echo ada di sana.

1 komentar:

Firda Kurnia

wah....sOmbong bgt y si narsis itu y...

narsis itu biasanya diartikan mencintai diri sendiri yang berlebihan..tp klo menurut q itu wajar aja kok...wajarkan kita mencintai apa yang diberikan Tuhan untuk kita...

Posting Komentar

 
Together! holding hands we'll fall! ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates